Ibu dari Tentara Zionis yang Ditawan Hamas Kecam Pejabat Israel
Leah Goldin mengirim surat terbuka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menteri kabinet dan anggota Knesset, menuduh mereka tidak bersikap serius memungkinkan kembalinya anak laki-lakinya dan tentara lainnya yang hilang di Gaza.
Menurut Ynet News, Netanyahu menolak mengizinkan Ibu Goldin untuk bergabung dalam sebuah delegasi ke Brussels untuk memprosikan kampanyenya, karena dia akan "merusak pesta" untuknya.
"Kami meminta untuk pergi ke konferensi tersebut untuk memperingatkan bahwa bantuan kemanusiaan tidak dapat diberikan kepada partai yang melanggar hukum humaniter internasional itu sendiri," jelasnya.
"Siapa pun yang diam tentang ketidakadilan adalah pasangan untuk ketidakadilan, tidak peduli seberapa besar kippah (topi khas Yahudi) yang ada di kepalanya."
Selain itu, dia menuduh Otoritas Palestina "bertanggung jawab" karena menahan tentara Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa ini "melanggar" hukum humaniter internasional.
"Kami membuktikan ini sebulan yang lalu pada sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB. Ada konsensus dari dinding ke dinding bahwa PA bertanggung jawab secara hukum atas Hadar dan Oron dan melanggar hukum humaniter internasional setiap kali gagal membawa mereka pulang."
Ibu tentara tersebut bertanya mengapa setiap ibu akan memiliki anak laki-laki yang memperjuangkan sebuah negara yang tidak memperjuangkannya. "Semua orang diam dan setiap orang berbagi ketidakadilan untuk meninggalkan tentara kita, terlepas dari partai, ras, jenis kelamin atau agama," tambahnya. Pejuang perlawanan Palestina menangkap setidaknya dua tentara Israel selama serangan Israel tahun 2014 di Gaza. Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 2.260 warga Palestina terbunuh, 11.000 terluka dan puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sebagian atau seluruhnya.
Tidak ada komentar