2 Perwira Israel Terlibat dalam Serangan Bom yang Menargetkan Pejabat Hamas di Sidon
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar berbahasa Arab Libanon, al-Akhbar pada hari Senin (29/1/2018) pasangan tersebut dibantu oleh dua warga setempat dalam operasi rencana pembunuhan terhadap Mohammed Hamdan pada 14 Januari.
Mereka meninggalkan Libanon dengan menggunakan paspor Georgia, Swedia dan Irak.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pejabat keamanan Libanon kini telah berhasil mengidentifikasi dua perwira Israel tersebut, mendapatkan foto dan salinan dokumen identitas mereka, tanggal masuk dan keluar dari Libanon, peran masing-masing dalam operasi dan kewarganegaraan yang mereka gunakan saat operasi penyamaran.
Pejabat intelijen Libanon, yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan kepada al-Akhbar bahwa salah satu agen Israel itu adalah seorang pria yang memiliki duel kewarganegaraan Swedia-Irak, sementara yang lainnya adalah seorang wanita Georgia yang bekerja untuk dinas intelijen Israel, Mossad.
Pejabat tersebut kemudian mengatakan bahwa, Mossad menjaga Hamdan di bawah pengawasan lebih dari tujuh bulan.
Sekitar enam bulan yang lalu, Hamdan tinggal di distrik Sirub Sidon, terletak 40 kilometer selatan ibu kota, Beirut, dan seorang warga Libanon, yang diidentifikasi sebagai Muhammad H, tinggal di lingkungan terdekat.
Mossad kemudian menugaskan agennya untuk memantau dengan ketat tokoh Hamas tingkat tinggi tersebut.
Setelah itu, Hamdan pindah ke daerah al-Boustan al-Kabir di Sidon, dan warga Libanon kedua, yang diidentifikasi sebagai Ahmad Baytiyah yang berusia 38 tahun dan sangat dipercaya menjadi tersangka utama dalam upaya pembunuhan tersebut, melacaknya.
Baytiyah menyewa sebuah gudang di dekat rumah pemimpin Hamas dengan dalih menyimpan pakaian.
Keempat penyerang tersebut terbang keluar dari Libanon ke berbagai tujuan setelah operasi pembunuhan yang gagal tersebut.
Kedua warga Libanon tersebut melarikan diri ke Turki.
Baytiyah ditangkap oleh pihak berwenang Turki dan diekstradisi ke Libanon atas permintaan Perdana Menteri Saad Hariri awal pekan ini, sementara yang lainnya berhasil melarikan diri dari Turki ke Rumania.
Hamdan menderita cedera kaki dalam ledakan bom mobil tersebut. Dia dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
Ledakan itu menghancurkan kendaraan tersebut dan menyebabkan kerusakan pada bangunan di dekatnya, menyebabkan asap hitam membumbung di atas kota.
Tidak ada komentar