Penulis Saudi: Ikhwanul Muslimin Tidak Akan Lenyap Begitu Saja
Ahad, 24 Jumadil Akhir 1439 H
AMERIKA SERIKAT (SILAH AL BATTAR) - Seorang
penulis Saudi yang sekarang tinggal di AS telah mengatakan bahwa
Ikhwanul Muslimin (IM) tidak akan lenyap begitu saja.Jamal Khashoggi membuat pernyataannya saat wawancara di TV Al-Jazeera. Terlepas dari semua tekanan pada gerakan tersebut, dia berkeras, ideologi organisasi tersebut akan tetap berpengaruh.
Wartawan itu kemudian menjelaskan bahwa gerakan tersebut tidak akan dibubarkan. Sebaliknya, katanya, pembicaraan harus fokus pada peran politik IM.
Khashoggi menekankan bahwa apa yang dirasakan Ikhwanul Muslimin pada masa mantan presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dari tahun 1956 sampai 1970 tidak lain adalah apa yang dihadapinya hari ini. Dia menunjukkan bahwa rezim Nasser berakhir namun Ikhwanul Muslimin tetap ada.
Ini adalah kemenangan bagi ideologi Islam yang diadopsi oleh gerakan tersebut sejak didirikan oleh Hassan Al-Banna pada tahun 1928.
"Ikhwan dimenangkan tanpa diketahui," dia menyatakan, menambahkan bahwa ada sebuah proyek untuk penghapusan kelompok Islam tersebut oleh pasukan liberal Barat dan oleh komunis yang mencoba menghapus agama.
Menurut Khashoggi, Ikhwanul Muslimin berhasil dalam menghadapi ancaman ini dengan bantuan almarhum Raja Saudi Faisal Al-Saud, yang dibunuh pada tahun 1975.
Pada akhirnya, dia mengatakan, ideologi Islam didirikan di masyarakat Arab. "Setiap saat pemilihan diadakan," katanya, "faksi Islam - apapun namanya - akan menang."
Kesimpulannya adalah bahwa Ikhwanul Muslimin seharusnya tidak disibukkan dengan masa depannya, yang dijamin sepanjang agama Islam tetap ada.
Namun, dia meminta agar gerakan tersebut keluar dari "lingkup sempit organisasi menuju keterbukaan ideologi" walaupun dia menerima bahwa organisasi itu diperlukan pada waktu tertentu.
Sebelumnya, Khashoggi meminta Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman untuk menjauhkan diri dari apa yang dia sebut sensitivitas "dilebih-lebihkan" terhadap Ikhwanul Muslimin.
Dia terkejut dengan apa yang dia yakini sebagai kontradiksi antara penyertaan IM dalam daftar teroris di Arab Saudi oleh pihak berwenang dan pembentukan hubungan yang kuat dengan Ikhwanul Muslimin di Yaman, atau menerima pejabat IM dari Suriah di wilayah Saudi.
Tidak ada komentar