Turki Ancam Berhenti Serahkan Tersangka Teror Jika AS Tidak Ektradisi Fetullah Gulen
"Kami telah memberi Amerika Serikat 12 teroris sejauh ini, namun mereka tidak memberikan kembali yang kami inginkan. Mereka mengajukan alasan dari udara yang tipis," kata Erdogan kepada administrator setempat di sebuah konferensi di istana kepresidenannya di Ankara, Reuters melaporkan.
"Jika Anda tidak memberikannya [Fethullah Gulen] kepada kami, maafkan kami, tapi mulai sekarang kapan pun Anda meminta teroris lain, selama saya tetap di kantor, Anda tidak akan mendapatkannya," katanya.
Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Gulen mendalangi kudeta 2016, di mana lebih dari 240 orang, banyak di antara mereka adalah warga sipil tak bersenjata, dibunuh oleh tentara pemberontak.
Pemerintah Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 70 perwira militer yang dicurigai memiliki hubungan dengan Gulen.
Awal bulan ini, jaksa di provinsi Konya, Turki tengah memberikan perintah kepada 58 perwira yang masih bertugas aktif dan juga 12 perwira yang sebelumnya dipecat dari angkatan bersenjata.
Gulen, yang telah tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak tahun 1999, telah membantah tuduhan tersebut dan mengecam kudeta tersebut dan "perburuan penyihir" setelahnya.
Sejak kudeta yang gagal tersebut, lebih dari 50.000 orang, termasuk pegawai negeri dan petugas keamanan, dipenjara sambil menunggu persidangan dan sekitar 150.000 orang ditangguhkan atau diberhentikan dari pekerjaan mereka di bawah peraturan darurat yang diberlakukan dan disahkan oleh Erdogan.
Tidak ada komentar