Badan PBB Sebut Korban Serangan Boko Haram di Niger Telah Menurun Tahun 2017
Sebanyak 141 warga sipil di Niger terbunuh, diculik atau terluka oleh kelompok tersebut pada 2017, menunjukkan penurunan tajam dibandingkan tahun 2016, OCHA mengatakan pada hari Rabu (10/1/2018).
Dalam sebuah laporan baru, OCHA menyatakan bahwa ada 227 korban serangan Boko Haram pada tahun 2016 dan juga 214 korban jiwa pada tahun 2015.
Wilayah administratif Diffa di Niger, yang terletak di sebelah tenggara negara itu di perbatasan dengan Nigeria dan Chad, menyaksikan kejadian kekerasan terbanyak.
Distrik Gueskerou paling banyak diserang, sementara distrik Kabalewa memiliki jumlah korban terbanyak, menurut laporan tersebut. Laporan OCHA tidak memberikan secara spesifik tentang jumlah korban sipil dan militer dalam serangan ini.
Boko Haram, yang pertama kali memulai serangannya di Nigeria timur laut pada tahun 2009, memperluas wilayah serangannya ke negara tetangga Niger pada tahun 2015 setelah tentara Nigeria melancarkan tindakan keras terhadap kelompok tersebut pada tahun itu.
Kelompok ini juga beroperasi di negara-negara tetangga lainnya termasuk Chad dan Kamerun.
Secara total, serangan Boko Haram di daerah yang terkena dampak di Nigeria, Niger, Chad dan Kamerun telah menyebabkan lebih dari 20.000 orang meninggal dan 2,6 juta orang mengungsi.
Negara-negara ini, sebagai tanggapannya, telah meluncurkan serangan besar terhadap dua faksi Boko Haram dan pemimpin mereka.
Pasukan gabungan yang ditempatkan di negara bagian Borno di Nigeria timur laut menargetkan Abubakar Shekau di Hutan Sambisa, dan Mamman Nur di sekitar Danau Chad.
Pada hari Selasa, militer Nigeria mengumumkan bahwa pasukan gabungan telah membunuh sejumlah pejuang Boko Haram dan bahwa ratusan lainnya telah dipaksa untuk menyerah dalam beberapa hari ini.
Tidak ada komentar