SILAH AL BATTAR

Saudi Izinkan Wanita Berusia 25 Tahun ke Atas Pergi ke Negara itu Tanpa Pendamping


Saudi Izinkan Wanita Berusia 25 Tahun ke Atas Pergi ke Negara itu Tanpa Pendamping











RIYADH, ARAB SAUDI (SILAH AL BATTAR) Wanita berusia 25 dan lebih sekarang akan diizinkan untuk bepergian ke Arab Saudi tanpa pendamping, komisi pariwisata negara tersebut telah mengumumkan.
Ini adalah reformasi terbaru dalam meringankan pembatasan di kerajaan Teluk ultra-konservatif.
Selama mereka memenuhi persyaratan usia, para wanita sekarang dapat menerima visa turis untuk mengunjungi negara itu sendiri, juru bicara Saudi Tourism and National Heritage (SCTH) Omar al-Mubarak mengatakan kepada harian Arab Saudi Arab News.
Langkah itu merupakan bagian dari keputusan negara yang lebih luas untuk secara resmi mengizinkan visa turis bagi pria dan wanita setelah menjalankan masa percobaan dari tahun 2008 sampai 2010.
"Visa turis akan menjadi visa single-entry, dan berlaku maksimal 30 hari. Visa ini ditambahkan ke yang saat ini tersedia di Kerajaan Saudi. Ini tidak tergantung pada visa kerja, kunjungan, haji dan umrah, "kata Mubarak.
Dia mengatakan departemen IT komisi tersebut "saat ini sedang membangun sistem elektronik untuk penerbitan visa turis, berkoordinasi dengan perwakilan dari Pusat Informasi Nasional dan Kementerian Luar Negeri."
Arab Saudi mengalami masuknya lebih dari 32.000 orang selama masa percobaannya untuk melaksanakan visa turis.
Visa tersebut difasilitasi oleh berbagai operator tur yang dilisensi oleh SCTH.
Pengumuman SCTH tidak tiba-tiba, karena Pangeran Sultan bin Salman bin Abdul Aziz, kepala otoritas pariwisata Arab Saudi, mengatakan pada November bahwa "visa turis akan segera diperkenalkan."
Riyadh tampaknya bermaksud meningkatkan citra negara tersebut sebagai tujuan wisata, dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengumumkan pada bulan Agustus sebuah proyek untuk mengubah 50 pulau dan serangkaian situs di Laut Merah menjadi resor mewah.
Keputusan visa itu datang kurang dari empat bulan setelah Raja Salman mengeluarkan sebuah keputusan yang memerintahkan agar perempuan diizinkan mengemudi.
Kebijakan baru ini mulai berlaku pada tanggal 24 Juni 2018, yang secara resmi menghapus larangan mengemudi bagi perempuan satu-satunya di dunia.
Negara ini juga mengurangi pembatasan perempuan dengan cara lain.
Pada bulan September, wanita diizinkan masuk ke King Fahd International Stadium di Riyadh untuk pertama kalinya menyaksikan perayaan ulang tahun ke-87 yayasan negara tersebut.
Pada bulan Oktober, stadion di seluruh negeri diperintahkan untuk mulai membuat persiapan agar perempuan diizinkan masuk ke dalam stadion dari awal 2018.
Akibatnya, perempuan akan diijinkan masuk ke Stadion Pangeran Abdullah al-Faisal di Jeddah pada hari Jum'at untuk menonton pertandingan sepak bola Liga Utama Arab Saudi.
Untuk pertama kalinya. bioskop, yang telah dilarang di negara itu selama 35 tahun, juga dibuka pada bulan Maret. Negara ini berencana untuk memiliki lebih dari 2.000 bioskop yang beroperasi pada tahun 2030.

Tidak ada komentar

SOHR: Pejuang Islamic State Tewaskan 30 Lebih Tentara Assad di Kamp Yarmouk

Senin, 22 Sya'ban 1439 H DAMASKUS, SURIAH (SILAH AL BATTAR) - Lebih dari 30 tentara pemeri...