SILAH AL BATTAR

Mahasiswa Kuwait Luncurkan Kampanye Menentang Normalisasi Hubungan dengan Israel


Mahasiswa Kuwait Luncurkan Kampanye Menentang Normalisasi Hubungan dengan Israel











KUWAIT (SILAH AL BATTAR) - Mahasiswa Kuwait telah memulai sebuah kampanye untuk mencegah negara-negara Arab melakukan hubungan "normalisasi" dengan Israel, di tengah kemarahan atas keputusan Washington untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Persatuan Nasional Mahasiswa Kuwait meluncurkan kampanye yang dijuluki "warga Kuwait menentang normalisasi" pekan ini dengan memasang poster di ibukota kota Kuwait.
"Pada saat ambisi Zionis meningkat untuk menyusup lebih dalam ke negara-negara Arab, kampanye kami telah menyesuaikan diri dengan kompas Arab ke arah yang benar," kata serikat mahasiswa tersebut di Twitter.
"Kampanye tersebut telah diluncurkan dari jantung ibukota Kuwait untuk memastikan bahwa entitas Zionis adalah penjajah dan normalisasi tidak dapat diterima," tambahnya.
Serikat mahasiswa tersebut telah memasang poster kampanye di ruang iklan di seluruh kota, memperingatkan bahwa hubungan perdagangan dan budaya dengan Israel dianggap sebagai normalisasi.
"Normalisasi: Berurusan dengan entitas Zionis sebagai sebuah negara dan bukan sebagai penghuni," tulis salah satu posternya.
Pengguna media sosial memuji usaha persatuan siswa dengan banyak membagikan gambar poster kampanye.
"Persatuan Nasional Mahasiswa Kuwait adalah teladan bagi semua orang Arab. Marilah kita belajar dari para pemuda dan pemudi ini," kata akademisi Libanon Asad Abukhalil.
Keputusan Presiden AS Donald Trump pada bulan Desember untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dari Tel Aviv memicu bentrokan mematikan di wilayah Palestina dan memicu kemarahan yang meluas di dunia Muslim.
Israel menguasai bagian timur Yerusalem pada perang Timur Tengah 1967 dan memandang seluruh Yerusalem sebagai ibukota yang tak terbagi, sesuatu yang tidak diterima oleh masyarakat internasional.
Puluhan orang mengambil bagian dalam sebuah demonstrasi yang sah namun jarang terjadi di Kota Kuwait pada bulan Desember untuk mengecam langkah Trump.
Kuwait, seperti kebanyakan negara Arab, tidak memiliki hubungan diplomatik atau komersial dengan Israel dan telah menerapkan undang-undang yang memboikot barang-barang Israel dengan ketat.
Sebuah laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah mencari kesepakatan dengan Israel.

Tidak ada komentar

SOHR: Pejuang Islamic State Tewaskan 30 Lebih Tentara Assad di Kamp Yarmouk

Senin, 22 Sya'ban 1439 H DAMASKUS, SURIAH (SILAH AL BATTAR) - Lebih dari 30 tentara pemeri...