SILAH AL BATTAR

Saudi Restui Trump Jadikan Yerusalem Ibukota Israel

JAKARTA (SILAH AL BATTAR) - Saat dunia gegap gempita merespon keputusan Donald John Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), yang adigung, ada berita miring dari negeri minyak Arab Saudi yang kntrovesial.
Negeri pemangku dua kota suci Mekah dan Madinah ini, kabarnya malah mbalelo , mendukung keputusan sang Dakjal yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah Ibukota Israel.
Atas dukungannya itu, Saudi disebut-sebut sudah jauh melenceng, karena mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kini, Amerika Serikat dan Arab Saudi telah secara resmi mengakui Yerusalem menjadi ibu kota negara Yahudi tersebut.
Laporan itu dilansir midle astmonitor, 6 Desember 2017. Sebagai solusinya, Saudi dilaporkan menawarkan Abu Dis sebagai ibu kota masa depan Palestina, bukan Yerusalem Timur yang sudah lama didambakan rakyat negara tersebut.
Laporan itu memicu kemarahan dari para aktivis dengan mengampanyekan hashtag baru ”Jerusalem adalah ibukota kami”.
Laporan media Timur Tengah itu sejatinya juga merujuk laporan The New York Times pada hari Minggu lalu. Media yang berbasis di AS tersebut melaporkan bahwa Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman membuat proposal tersebut saat kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Riyadh bulan lalu.
Menurut usulan tersebut, orang-orang Palestina akan mendapatkan sebuah negara yang tidak bersebelahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza di mana mereka hanya memiliki kedaulatan parsial. Sedangkan mayoritas permukiman Israel di Tepi Barat akan tetap ada. Proposal tersebut tidak memberikan pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain hak untuk kembali ke Israel.
Menurut surat kabar tersebut, Arab Saudi memberi waktu dua bulan kepada Abbas untuk menanggapi tawaran tersebut.
Abu Dis adalah kota Palestina di dekat Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Menurut Kesepakatan Oslo, kota itu diklasifikasikan sebagai Area B yang dikelola oleh Israel dan Otoritas Palestina.
Media lainnya, Al Araby, melaporkan bahwa rencana itu sebenarnya digagas oleh AS. Sebagai tindak lanjutnya, pada Agustus lalu, Trump mengirim delegasi AS ke Timur Tengah dipimpin penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, yang juga menantu sang Presiden.
[AJ]

Tidak ada komentar

SOHR: Pejuang Islamic State Tewaskan 30 Lebih Tentara Assad di Kamp Yarmouk

Senin, 22 Sya'ban 1439 H DAMASKUS, SURIAH (SILAH AL BATTAR) - Lebih dari 30 tentara pemeri...